BIASA sebuah merek fashion yang didirikan oleh desainer dan pemilik galeri seni Susanna Perini, merayakan 30 tahun perjalanan kreatifnya dengan peluncuran koleksi eksklusif ‘Rhapsody’ di Jakarta Fashion Week 2025. Dalam acara yang berlangsung megah ini, BIASA menampilkan kombinasi unik antara visi artistik, keahlian, dan koneksi budaya yang telah membentuk identitasnya selama tiga dekade.
Sejak didirikan pada tahun 1994, BIASA telah menggabungkan kerajinan lokal dengan gaya minimalis Italia dan sentuhan modern. Dedikasi merek ini terhadap ‘slow fashion’ telah membawanya berkembang dengan kehadiran yang kuat melalui butik dan galeri seni di Bali dan Jakarta, serta menarik perhatian penggemar internasional.
Koleksi ‘Rhapsody’ mencerminkan visi Susanna Perini sebagai Pendiri dan Direktur Kreatif BIASA. Ia menggambarkan koleksi ini sebagai “sebuah karya berupa satu gerakan yang bersifat episodik namun terintegrasi, mengalir bebas dalam struktur dengan berbagai suasana hati, warna, dan nada suara yang sangat kontras.” Koleksi ini dibagi menjadi tiga cerita yang saling berhubungan: Harmony, Nature, dan ‘Sangha’ (komunitas), masing-masing menampilkan prinsip-prinsip inti dari BIASA, yaitu ‘Extraordinary Simplicity.’
Cerita Pertama: Harmony
Koleksi ini terinspirasi oleh ‘Saput Poleng’, motif kotak-kotak suci dari Bali yang melambangkan filosofi dualisme. Warna hitam dan putih yang kontras tidak hanya mewakili sejarah BIASA tetapi juga simbol keseimbangan dan harmoni. Setiap pakaian dalam koleksi ini menampilkan hasil karya tangan yang rumit, mulai dari bordir hingga macramé, serta aksesoris yang mengubah busana sehari-hari menjadi glamor.
Cerita Kedua: Nature
Dalam koleksi ini, karakter dan simbolisme alam diinterpretasikan melalui warna indigo. Menggunakan pewarna dan bahan alami, koleksi ini merayakan komitmen BIASA terhadap praktik ramah lingkungan. Siluet oversized yang nyaman dan anggun, serta detail-detail halus, menggambarkan keindahan dan keselarasan lingkungan yang alami.
Cerita Ketiga: Sangha
‘Sangha’, yang berarti ‘komunitas’ dalam bahasa Sansekerta, menyoroti keindahan komunitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesadaran, pengertian, dan cinta. Koleksi ini menampilkan warna-warna bumi yang pekat dan siluet berlapis yang memberikan kebebasan bergerak. Aksesoris yang melengkapi tampilan menambah sentuhan feminin dan artistik.
Secara keseluruhan, ‘Rhapsody’ adalah refleksi dari perjalanan BIASA yang menghormati masa lalu, masa kini, dan masa depan merek ini. Susanna Perini mengekspresikan kebahagiaannya dalam peluncuran koleksi ini, menyatakan, “Saya sangat senang melihat rencana kami terwujud saat kami mempersembahkan ‘Rhapsody’ di Jakarta Fashion Week dalam kesempatan istimewa ini. Koleksi ini adalah penghargaan kepada kota yang gemerlap ini dan semangat luar biasa dari komunitas yang terhubung dengan kami.”
Koleksi ‘Rhapsody’ akan tersedia secara online dan di toko-toko di Jakarta dan Bali mulai Februari dan Maret 2025, memberikan kesempatan bagi penggemar fashion untuk merasakan keindahan dan kerajinan tangan yang menjadi ciri khas BIASA. Dengan perayaan ini, BIASA menunjukkan bahwa perjalanan kreatifnya selama 30 tahun bukan hanya tentang fashion, tetapi juga tentang menghubungkan budaya, komunitas, dan keindahan seni.(*)